Sabtu, 19 Oktober 2013

comunitas fless



teman teman yang ingin bergabung di comunitas fhotograPhy di sukoharjo yang mempunyai kamera DLSR,SLR,POKET,HANDYCAMP bagi yang pemula, silahkan bergabung di fless(fhotography lensa sukoharjo)

atau yang ingin menjadi MODEL pemblajaran silahkan ikut bergabung di FLESS

KITA KOMUNITAS FHOTOGRAPHY PEMULA.
JADI YANG BERMINAT GABUNG SILAHKAN KONFIRMASI.

tak ada salahnya kita berbagi pengalaman,berlatih ilmu,dan kreatifitas di antara fotography sekitar kita..
ketentuan; kamera DLSR,SLR,POKET,HANDYCAMP
MODELING


yang berminat hubungi:
MUFI
083866295774
Mufi Urc Not'perfect
alamat situs; FLES.blogspot.com



Rabu, 18 September 2013

6 Tips Membuat Foto Levitasi

Contoh foto levitasi karya Guntur Raharjo (gunturraharjo.com)
Citizen6, Jakarta: Saat ini di kalangan anak muda Indonesia sedang booming sebuah teknik foto yang dinamakan foto levitasi yang di populerkan oleh komunitas fotografi Levitasi Hore.

Nah bagaimana caranya agar seseorang atau sesuatu tersebut terlihat terbang? Secara umum levitasi dilakukan dengan cara melompat, tapi bukan melompat biasa. Berikut adalah 6 tips dasar teknik foto levitasi:Apa itu foto levitasi? foto levitasi adalah teknik fotografi yang membuat seseorang/sesuatu memiliki kesan seolah-olah bisa melayang terbang tanpa menggunakan alat bantu
1. Foto Levitasi Berbeda Dengan Foto Jump Shot (Foto Lompat)
Meskipun hampir mirip dan menggunakan teknik yang hampir sama, foto levitasi jika dilakukan dengan benar akan sangat terasa berbeda dengan foto jump shot. Inti dari teknik foto levitasi adalah membuat seseorang terlihat senatural mungkin di udara, jadi seolah-olah orang tersebut melakukan kegiatan di udara yang biasanya dilakukan di darat.
Levitasi merupakan gabungan teknik foto dan konsep foto sehingga semakin kuat Konsep dari sebuah foto dan semakin kuat teknik foto maka semakin kuat juga efek Levitasinya. Konsep foto di sini merupakan perpaduan dari pose tubuh, ekspresi wajah, pakaian atau aksesoris yang dipakai dan Lingkungan Sekitar.
  • Pose Tubuh yang sedang jump shot biasanya bahu terangkat, dada membusung, kaki terlipat sempurna, tangan dan kaki bergerak bebas atau terlihat tidak natural, rambut yang berantakan.
  • Ekspresi wajah yang sedang jumps shot biasanya terlalu ceria, mulut terbuka lebar tanpa makna, terlihat ekspresi sedang usaha melompat (muka tertekuk misalnya).
  • Pakaian/aksesoris yang sedang jump shot biasanya berantakan, aksesorisnya juga seperti tas dan Kalung terlihat tidak natural.
  • Lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi apakah foto ini terlihat lompat atau terlihat terbang? Misalnya di dalam foto ada penampakan kursi atau apapun yg membuat logika kita berpikir orang ini sedang loncat dari atas kursi, maka efek levitasinya akan berkurang.
Untuk teknik foto sendiri sebenarnya sangat sederhana, secara umum hanya mengandalkan speed tinggi (minimal 1/250) dan pengambilan sudut secara low angle (memotret dari bawah) selain itu diperlukan juga cahaya yang cukup terang agar obyek foto tidak nge-blur. Karena sederhana teknik foto levitasi ini hampir dapat diterapkan pada semua jenis kamera termasuk kamera seluler dan kamera saku.



Filosofi foto levitasi adalah anti gravitasi, jadi seolah-olah orang tersebut bisa melayang tanpa usaha seperti Superman. Sehingga jika adegan di foto adalah orang terpental hal itu bukan merupakan levitasi karena dia terbang akibat di dorong (terpental) bukan karena memang bisa terbang karena bisa anti gravitasi.

2. Foto Levitasi Tidak Asal Lompat
Pada contoh foto di tips 1 terlihat pose badan sangat mempengaruhi apakah ini termasuk Levitasi atau termasuk Jump Shot, agar tidak terlihat Jump Shot pose lompatnya pun harus ditentukan dahulu sebelum lompat agar pas di udara tidak terlalu banyak bergerak sehingga membuat anggota tubuh jadi nge-blur. Jadi sebelum lompat kita membayangkan dahulu di foto levitasi tesebut mau ada adegan apa? nanti pose tubuhnya yang akan menyesuaikan.
Secara logika kaki yang terlihat terlalu menekuk atau terlihat pose kurang natural mengesankan orang itu sedang melompat sehingga diperlukan panduan bagaimana menekuk kaki yang benar agar terlihat levitasi.
3. Motretlah Dari Bawah (Low Angle)
Karena teknik foto levitasi umumnya dilakukan dengan cara melompat dan tidak semua orang bisa melompat tinggi, sebaiknya si fotografer memotret dari bawah (low angle) hal ini akan membuat si model tampak terbang tinggi dan juga membuat terlihat pisah dengan permukaan tanah sehingga efek levitasinya akan semakin terasa.
Berikut adalah perbedaan foto levitasi yang dipotret dari atas (high angle) dan dari bawah (low angle), terlihat kalau motretnya dari bawah model tampak terbang tinggi dan pisah dengan permukaan tanah sehingga efek levitasinya semakin terasa.


4. Motretlah Ketika Model Naik Ke Atas
Ada beberapa tahap ketika seseorang melompat, 1) Naik ke atas, 2) Berhenti sejenak di udara ketika titik puncak (hovering) dan 3) Turun ke bawah.
  • Tahap yang paling ideal untuk foto levitasi adalah ketika model naik ke atas, karena pada tahap ini rambut model cenderung rapi, baju pun juga masih terlihat rapi.
  • Ketika model di tahap hovering, rambut dan pakaian akan cenderung menggelembung akibat efek aksi reaksi gravitasi sehingga akan terlihat kurang natural.
  • Ketika model di tahap jatuh ke bawah maka rambut dan pakaian akan berantakan naik ke atas karena ketiup angin sehingga efek levitasinya kurang terasa.
Sebagai pelengkap, agar rambut dan pakaian tidak mudah berantakan, bisa dipakai penjepit kertas untuk menjepit rok atau baju dan menggunakan gel atau hairspray atau pakai topi agar rambut tidak mudah berantakan.
5. Foto Levitasi dengan Rekayasa Digital
Di komunitas Levitasi Hore, diperbolehkan menghasilkan foto levitasi dengan kamera apapun dan dengan cara apapun, salah satunya dengan cara rekayasa digital (Photoshop Trick). Di teknik ini, model berlevitasi tidak dengan melompat, tapi dengan menggunakan alat bantu seperti kursi, meja atau alas lain untuk menopang tubuh sambil berpose seolah-olah sedang levitasi kemudian di komputer alat bantu tersebut di hilangkan dengan software pengolah gambar seperti Photoshop. Karena itulah disebut Photoshoptrick.
Teknik ini sangat berguna untuk beberapa kondisi:
  • Model punya keterbatasan untuk melompat (berat badan berlebih atau sedang cidera kaki)
  • Konsep foto yang terlalu ekstrem sehingga sangat sulit dilakukan jika dengan melompat
  • Faktor keamanan kalau melompat (lantai licin, memakai gaun panjang atau memakai sepatu hak tinggi)
6. Berceritalah!
Buatlah foto levitasi yang mempunyai cerita, jadi tidak hanya pose terbang biasa. Semakin bercerita fotonya maka akan semakin menarik fotonya. Pakai juga aksesori yang mendukung cerita tersebut. Contoh foto levitasi yang bercerita misalnya sedang merayu pasangan, sedang kejar-kejaran, sedang membuang sampah dan lain-lain.

Asiknya Levitasi itu bisa dilakukan di mana saja, seperti di WC, pasar, sekolah, rumah, kampus atau kantor. Cobalah levitasi di tempat-tempat itu dengan cerita yang menyesuaikan lokasi. Misalnya sedang belajar klo levitasinya di sekolah.
Selain di Jakarta, komunitas Levitasi Hore sudah tersebar di lebih dari 25 kota di Indonesia. Silahkan bergabung dengan komunitas Levitasi Hore! Follow akun Twitternya di @LevitasiHore dan kunjungi websitenya di LevitasiHore.net untuk melihat karya-karya foto levitasi dari anggotanya. (Guntur Raharjo/Bnu)
Guntur Raharjo adalah pewarta warga dan merupakan admin dari komunitas Levitasi Hore.

Selasa, 17 September 2013

Teknik Pemotretan Untuk Fotografi Model

Kamis, 05 September 2013

Ingin jadi Model,Sudah Seharusnya Tau Teknik Pose yang Baik

                                  https://www.facebook.com/Riivyta?ref=ts&fref=ts
 Sangat penting bagi seorang model baik pemula ataupun profesional memiliki sebuah ide tentang  pose   fotografi model, membuat para fotografer bekerja lebih mudah selama pemotretan. Fotografer sering   memberikan petunjuk dan arahan untuk model selama sesi tersebut. Hal ini dilakukan untuk   menonjolkan berbagai produk-produk fashion atau barang lain yang dipromosikan. Tetapi juga   membantu menghindari seorang model tampak janggal atau kaku saat berpose. 
 Modeling adalah suatu pekerjaan rumit dan bahkan model paling berpengalaman pun membutuhkan   arahan dari fotografer. Mengetahui dasar-dasarnya akan membantu membuat pekerjaan fotografer dan   model lebih mudah. 
 Ada banyak pose dasar fotografi model digunakan selama pemotretan. Pose dasar ini sedikit   dimodifikasi dan dipersonalisasi oleh model untuk menciptakan efek baru syang menakjubkan.   Keterampilan dan sudut pengambilan gambar fotografer bisa membuat pose dasar yang ditampilkan   benar-sar pose dalam fotografi model diantaranyabenar unik. Beberapa da 
 • Bersandar pada objek. 
 • Pengambilan gambar wajah dengan tangan pada dagu 
 • Memotret di samping dengan tubuh disangga oleh lengan. 
 • Pose duduk dengan badan memutar dan lutut ditekuk. 
 • Pose berdiri dengan satu tangan di dalam saku dan yang lainnya  
 di atas Pose ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Pose tersebut membutuhkan banyak latihan   dan perhatian terhadap detail oleh model. Kepribadian model harus diungkap dan mereka juga harus   belajar untuk mengekspresikan diri secara artistik menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah.   Sebagai contoh, pose berikut ini dapat mengekspresikan daya tarik yang meyertai benak orang yang   melihat: 
 Pose berdiri tegak - Pose berdiri dengan tegak dan berbagai macam penyesuaiannya memberikan   model sikap keyakinan dan percaya diri. Model biasanya memiringkan kepala mereka sedikit ke   belakang, bahu yang persegi dan kaki terbuka. Tangan biasanya di pinggul atau di saku.
 Pose duduk santai – Pose ini mengekspresikan sikap santai oleh model. Biasanya digunakan untuk   mempromosikan pakaian kasual untuk anak-anak dan orang dewasa. Model biasanya duduk dengan   kaki ditekuk ke belakang pada lutut. Kaki depan dapat dipanjangkan sedikit dan satu tangan   ditempatkan pada lutut. Anda harus menjaga punggung tetap tegak dengan sedikit melengkung untuk   pose ini. 
 Anda mungkin berpendapat bahwa berpose membuat seseorang tampak tidak alami dalam foto. Ini   mungkin benar, tetapi mengapa model tampil begitu cantik pada majalah atau billboard? Hal ini karena   mereka telah menguasai teknik pose dalam fotografi model. Mereka tidak hanya berdiri dan tersenyum   pada kamera. Mereka meluangkan waktu untuk menyempurnakan setiap pose dalam setiap   pemotretan yang berbeda. 
 Sumber : http://teknikfotografi.org 

Berminat terjun di dunia modeling

            • info modeling



Berminat terjun di dunia modeling? Agar tak salah langkah, sebaiknya Anda membekali diri dengan pengetahuan seputar dunia yang satu ini.

Atau, dapat pula menyimak tips dan kiat dari para mantan model, seperti yang dilakukan oleh salah satu mantan top model Indonesia, Ratih Sanggarwati, yang punya pengalaman di dunia model internasional tahun 92-97.

Lewat bukunya Kiat Menjadi Model Profesional yang dikerjakannya selama enam tahun, Ratih berbagi pengalaman tentang kiat menjadi peragawati pofesional. Salah satunya mengulas syarat-syarat menjadi model profesional, antara lain:

Fisik Memadai
Penuhi standar fisik seorang model. Kemudian, temukan kualitas fisik terbaik yang ada pada diri Anda. Misalnya, kaki. Kelebihan tersebut akan menjadi image yang menentukan kualitas Anda kelak.                                               https://twitter.com/mufi_urc

Siap Mental
Dunia model adalah dunia yang dinamis. Namun, dengan kematangan mental, Anda pun akan bersikap lebih dewasa. Menjadi sorotan media, dipuja-puji dan menjadi terkenal adalah hal biasa. Tetapi, siap mengantisipasi bahkan menanggung akibat buruk dari risiko pekerjaan, baru luar biasa.

Totalitas
Tidak setengah-setengah. Jika Anda sudah memilih menjadi model sebagai profesi, bersikap dan berbuatlah sepatutnya. Cari tahu ruang lingkup kerja dan tanggung jawabnya. Termasuk, "perlengkapan perang" yang harus dimiliki seorang model, seperti sepatu, tas, body suit atau stocking. Hargailah semua hal tersebut, karena memang Anda mencari penghasilan dari pekerjaan itu.